DARAH KEYAKINAN
Aku masih saja mengeja bait-bait rindu bertutur tentang keindahan warna pelangi dan mengukir ruas-ruas senyummu yang s’lalu membuatku luruh bercampur perih Maafkan aku jika hari ini aku masih setia membakar kulitku yang hanya berlapis lembaran surat kabar dan tergilas amuk gemuruh jalanan yang menderu Tapi yakinlah aku pasti pulang membawa