Menanam Kesadaran di Masa Emas, Membangun Generasi Sejak Dini
Gelumbang, 19 Agustus 2025 — Aula sederhana di Desa Payabakal, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, sore itu penuh dengan kehangatan. Puluhan warga, mulai dari guru PAUD hingga para orang tua, duduk menyimak paparan dari dosen-dosen Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya. Mereka hadir dalam rangkaian Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pendampingan Optimalisasi Peran Guru dan Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak di Desa Payabakal.”
Empat narasumber hadir langsung membimbing jalannya kegiatan: Novita Loka, M.Pd., Gustiana Yuantini, M.Pd., dan Zaenal Abidin, M.Ag. — ketiganya dosen tetap Prodi PIAUD — serta Ahmad Abdul Qiso, M.Pd. dari Prodi PAI. Dengan bahasa lugas dan dialog interaktif, mereka menekankan bahwa anak usia dini adalah generasi emas yang harus dipersiapkan dengan serius.
“Golden age tidak akan pernah terulang. Apa yang kita tanam di usia 0-6 tahun, itulah yang akan membentuk karakter mereka di masa depan,” tegas Novita Loka.
Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tumbuh kembang anak usia dini, serta meningkatkan keterampilan guru dan orang tua dalam mendidik generasi sejak dini. Diskusi berlangsung cair; para peserta aktif bertanya tentang pola asuh, stimulasi belajar, hingga peran keluarga dalam mendampingi pendidikan anak.
Bagi Pemerintah Desa Payabakal, PKM ini diharapkan menjadi role model pengembangan wawasan masyarakat. Sementara bagi warga, terutama para orang tua, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk memperbarui pengetahuan tentang betapa krusialnya masa emas anak dalam pertumbuhan fisik, mental, dan spiritual.
“Ilmu ini membuka mata kami, bahwa mendidik anak bukan sekadar memenuhi kebutuhan harian, tapi menyiapkan masa depan mereka,” ungkap salah satu peserta.
Melalui kegiatan PKM ini, IAIQI Indralaya menegaskan komitmennya: ilmu di kampus harus menetes ke masyarakat. Payabakal menjadi saksi, bahwa pengabdian bukan hanya wacana, tetapi hadir nyata lewat pendampingan dan dialog untuk membangun generasi Qur’ani yang berdaya sejak dini.
