Stitqi.ac.id, Inderalaya – “Bukan penguji yang menentukan kelulusan kalian tapi kalianlah yang menentukannya!” Itulah penegasan ketua STITQI K.H. Muhyidin, M.A. saat memberikan sambutan dalam pembekalan sidang skripsi bagi 41 mahasiswa tahun akademik 2019-2020 pada hari Jum’at di aula STITQI (06/03). 31 dari program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan 10 dari Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD).
“Dalam hal ini, penguasaan kalian atas isi skripsi sangat menentukan. Jangan sampai kalian tidak memahami yang kalian tulis. Kalau sampai terjadi maka hal itu menjadi bukti kalian tidak menulis skripsi kalian sendiri,” lanjutnya.
“Foot-note yang kalian tulis, misalnya, yang merujuk pada buku tertentu harus bisa kalian tunjukkan dengan jelas. Bila tidak bisa, hal itu juga menjadi indikator bagi penguji bahwa kalian tidak mengenal buku rujukan itu sama sekali. Itu berarti bahwa catatan kaki itu hanya hasil copy-paste dan tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
“Bila hal itu terjadi maka tidak mungkin penguji bisa menuliskan kata ‘lulus’ pada lembar penilaian sidang skripsi. Oleh karena itu, keseriusan kalian dalam menggarap skripsi pasti bisa diketahui oleh penguji sebab mereka telah berpengalaman minimal dua kali mengikuti munaqosah. Belum lagi pengalaman menguji mereka. Ada distingsi yang jelas yang bisa mereka ketahui saat menguji skripsi mahasiswa,” begitu simpulnya mengakhiri sambutan.
Bagi STITQI sendiri sebagai institusi pendidikan tinggi Islam yang berbasis pesantren, akhlak karimah adalah hal yang utama. Begitu juga dalam kegiatan akademis. Segala bentuk kecurangan dalam melaksanakan aktifitas akademis merupakan perbuatan yang tidak bisa ditolelir karena melanggar prinsip akhlak karimah.
