Indralaya, 21 Desember 2025 — Here we go. Sebuah babak baru resmi dibuka. Institut Agama Islam Al-Qur’an (IAIQI) Al-Ittifaqiah Indralaya menegaskan langkah transformasinya dengan meluncurkan Universitas Al-Qur’an Ittifaqiah (UQI), bertepatan dengan Wisuda Sarjana Angkatan ke-19, Wisuda Pascasarjana Angkatan ke-3, dan peringatan Dies Natalis ke-25.
Perhelatan besar ini digelar di Aula KH. Ahmad Qori Nuri, Kampus D Ponpes Al-Ittifaqiah Indralaya, Desa Tanjung Lubuk, Kecamatan Indralaya Selatan. Aula penuh. Bukan hanya oleh para wisudawan dan keluarga, tetapi juga oleh optimisme akan masa depan baru kampus berbasis Al-Qur’an ini.
Ketua Senat IAIQI Indralaya, Drs. K.H. Mudrik Qori, M.A., menyampaikan rasa bangga atas capaian para lulusan yang diwisuda. Ia menegaskan bahwa wisuda kali ini memiliki makna ganda: merayakan keberhasilan akademik sekaligus menandai perubahan status kelembagaan kampus.
“Program Sarjana telah melahirkan lulusan hingga angkatan ke-25, sementara Magister memasuki angkatan ketiga. Hari ini juga menjadi sejarah dengan diluncurkannya Universitas Al-Qur’an Ittifaqiah (UQI) Indralaya,” ujarnya kepada awak media.
Para lulusan berasal dari tiga fakultas dengan beragam program studi unggulan yang terus berkembang. Kampus, kata Kyai Mudrik Qori, berkomitmen kuat pada pendidikan berbasis Al-Qur’an dan pengembangan keilmuan Islam yang relevan dengan tantangan zaman.

Dalam momentum tersebut, kampus memberikan penghargaan khusus kepada tujuh lulusan terbaik enam dari jenjang Sarjana dan satu dari jenjang Magister. Salah satunya dinobatkan sebagai lulusan terbaik institusi, sebuah predikat prestisius yang mencerminkan capaian akademik dan non-akademik tertinggi.
Tak berhenti di sana, kampus juga menyiapkan beasiswa istimewa bagi lulusan berprestasi untuk melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. “Ini bagian dari komitmen kami mendampingi perjalanan akademik para alumni,” kata Kyai Mudrik Qori.
Dalam pidatonya, ia berpesan agar para lulusan tidak melupakan almamater. “Kalian dibesarkan dan dimuliakan oleh kampus ini. Hormatilah dosen dan guru-gurumu. Dari merekalah ilmu itu menjadi berkah dan bermanfaat,” tuturnya.
Pesan tersebut menjadi penegasan bahwa wisuda bukanlah akhir, melainkan awal dari pengabdian yang lebih luas. Tantangan di luar kampus, diakui, jauh lebih kompleks. Namun dengan bekal ilmu dan akhlak Qurani, para lulusan diharapkan mampu menjalaninya dengan bijaksana.
Seiring Dies Natalis ke-25, peluncuran UQI menjadi simbol lompatan besar institusi ini. Dalam lebih dari dua dekade perjalanannya, IAIQI Al-Ittifaqiah telah melahirkan ribuan alumni yang kini berkiprah di tingkat lokal, nasional, hingga internasional.
“Tantangan pendidikan semakin berat. Tapi kami akan terus beradaptasi dan berinovasi agar UQI tetap menjadi rujukan utama pendidikan tinggi berbasis Al-Qur’an,” tegasnya.
Bagi para wisudawan, momen ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah titik tolak. Entah melanjutkan studi, memasuki dunia kerja, atau mengabdi langsung di tengah masyarakat, nilai-nilai Al-Qur’an diharapkan menjadi kompas dalam setiap langkah.
Here we go. Dari IAIQI menuju UQI. Dari institut menuju universitas. Sebuah perjalanan baru dimulai dengan Al-Qur’an sebagai poros peradaban.







