Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the health-check domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u817471964/domains/iaiqi.ac.id/public_html/wp-includes/functions.php on line 6121
Kelemahan Pendidikan Kita adalah Tidak Ada Pembangunan Self Concept - Institut Agama Islam Al-Qur'an Al-Ittifaqiah Indralaya

Kelemahan Pendidikan Kita adalah Tidak Ada Pembangunan Self Concept

Indralaya (27/3/2014) Direktur Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Dr. H. Amin Haedari, M.Pd.I. dalam orasi ilmiahnya pada prosesi Wisuda Sarjana Strata Satu Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Quran Al-Ittifaqiah (STITQI) menjelaskan perbagai kelemahan dalam dunia pendidikan di Indonesia pada saat ini.dr.-amin-haedari-300x199
“Kelemahan pendidikan kita adalah kurang membangun terhadap konsep diri (self concep), kebanyakkan guru atau tenaga pengajar hanya mentransfer ilmu pengetahuan ke anak didik. Untuk itu saya harapkan kepada calon wisudawan STITQI agar membangun berbagai aspek sehingga menyelamatkan dunia pendidikan Indonesia dan generasi muda”.
“Ada tiga faktor yang harus dimiliki seorang tenaga pendidik baik itu guru maupun dosen, yaitu Self idol, self image dan self him. Seorang guru harus menjadi idola atau tauladan bagi anak didiknya sehingga anak didik dapat mencontoh. Seorang guru harus dapat membangun dan mengembangkan apa yang dicita-citakan anak didiknya dan menjadi sumber inspirasi. Selain itu, seorang guru juga harus mencintai profesinya. Dengan cinta akan profesi tentu saja ia akan terus meningkatkan profesionalitas dan kreatifitas”.
“Tiga hal tersebut harus anda kembangkan dalam dunia pendidikan. Anda bagian dari sekian ratus ribu orang kalian hanya 5% dari jumlah seluruh penduduk indonesia, anda bagian kecil dari sekian banyak rakyat. Tetapi anda harus mampu melakukan perubahan bangsa Indonesia”.
Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, tahun ini STITQI berhasil mewisuda sebanyak 76 mahasiswa dengan rata-rata memperoleh yudisium amat baik.

Jangan lupa di share ke sosial media :

Scroll to Top