Islam

Menatap ISIS dengan Tenang

Di luar persoalan konflik kawasan Israel-Palestina yang tak pernah usai, kini dunia dikejutkan dengan gerakan politik keagamaan baru yang tak kalah dahsyat.
Islamic State of Iraq-Syria (ISIS) kini menjadi momok baru yang menjadikan instabilitas politik Timur Tengah akan semakin lama. ISIS kini bukan hanya menguasai beberapa wilayah di Irak dan Suriah, tapi juga sudah menguasai satu wilayah di Libanon. Pertanyaannya, apayangperlu dikhawatirkan dengan perkembangan ini? Mengapa Pemerintah Indonesia menaruh kewaspadaan tinggi terhadap persoalan ini? Dua pertanyaan ini bisa dijelaskan panjang lebar. Namun, karena keterbatasan ruangan, penulis hanya akan memberi ulasan singkat atas dua pertanyaan tersebut.

Read More »

Apakah Benar Wanita Itu Kurang Akalnya?

Mungkin kita pernah mendengar hadits yang menjelaskan jika wanita itu kurang akal dan agamanya. Apa yang dimaksud dengan kalimat tersebut? Apakah itu berarti islam merendahkan wanita?
Selain itu ada juga hadis yang menyatakan bahwa wanita itu jika menghadap dalam bentuk setan, begitu pula jika berpaling (aqbalat wa adbarat fi shurotis syaithan) apakah itu benar?
Dalam hadits lainnya juga ada yang menyatakan bahwa wanita itu adalah tali temali penjerat yang dipasang setan (annisa’ haba-ilus syaithan).
Apa maksud semua hadits ini? Kok seperti begitu merendahkan wanita? Seolah wanita tak ada harganya? Seolah terjadi kontradiksi dalam teks-teks syariat sendiri.

Read More »

Islam Dalam Krisis (III)

Oleh: Ahmad Syafii Maarif
Puncak kemegahan rezim Turki Usmani terjadi pada abad ke-16, terutama di bawah Sultan Sulaiman Yang Agung (1520-1566). Kemegahan ini terjadi juga dengan melibas suku-suku kecil Turki yang semula bersifat otonom dalam bentuk keamiran, sehingga protes mereka berbunyi: “Mengapa sultan menghabisi kami sesama Muslim, bukan yang non-Muslim.” Sesungguhnya yang dihabisi itu bukan hanya suku-suku kecil Turki itu, rezim Safawi yang syi’ah juga diperangi, di samping memerangi daerah Balkan, Hungaria, bangsa-bangsa Arab di Asia Barat dan Afrika Utara. Lagi-lagi, sebuah imperium memang dibangun di atas tengkorak manusia, Muslim atau non-Muslim. Umat Islam pada umumnya larut dalam kemegahan kekuasaan rajanya, tetapi sedikit sekali yang mau merenung dan mengoreksi proses kemegahan itu diraih. Sikap moral kebanyakan kita lemah sekali.

Read More »
Kreasi

Islam Dalam Krisis (II)

Dinasti Umayyah yang sepenuhnya bercorak Arab dibangun Mu’awiyah di atas kafan ‘Ali bin Abi Thalib dengan ibu kota Damaskus. Rezim ini bisa bertahan sekitar 90 tahun (661-750) untuk kemudian diluluhlantakkan oleh rezim baru, campuran Arab dan Persi, dinasti ‘Abbasiyah (750-1258), dengan ibu kota Baghdad. Muslim keturunan Persi merasa dianaktirikan oleh rezim Umayyah sebagai warga mawâlî (kelas dua) cepat bergabung dengan rezim ‘Abbasiyah yang semula berpusat di Khurasan (Persi).
Peradaban memang berkembang hingga mencapai puncak-puncaknya yang tertinggi, tetapi semua itu juga dibangun di atas tengkorak umat Islam yang berbeda pandangan politik. Salah seorang dari unsur dinasti Umayyah yang bebas dari pengejaran pasukan ‘Abbasiyah, Abd al-Rahman I (al-Dâkhil) lari ke Spanyol untuk kemudian pada tahun 756 membangun kerajaan di sana yang bisa bertahan berabad-abad sampai 1031 disertai perkembangan peradaban yang tidak kalah hebatnya dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh dinasti ‘Abbasiyah di belahan Timur. Kita semua pasti bangga dengan capaian-capaian itu, tetapi jangan lupa membaca sisi gelap yang lain: politik kekuasaan telah menghancurkan perumahan persaudaraan umat dengan membuang jauh perintah Alquran tentang persatuan berdasarkan iman ke dalam limbo sejarah. Dalam politik kekuasaan, iman sering benar digantikan oleh semangat suku, ras, atau keturunan.

Read More »
Kreasi

Islam Dalam Krisis (1)

Oleh: Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif
Jika turunnya wahyu pertama pada tahun 610 Masehi sebagai awal kenabian dapat diterima menjadi tonggak karier Islam di muka bumi, maka karier itu sudah berlangsung dalam lipatan abad yang panjang. Islam bukan lagi agama sederhana, ia sudah kompleks sekali. Tafsiran terhadap agama terakhir ini sudah berlapis-lapis, sehingga untuk menentukan mana yang emas dan mana yang loyang menjadi tidak mudah, kecuali di tangan orang yang dikurniai ‘aqlun shaĥîh wa qalbun salîm (minda yang sehat tak terbelah dan hati yang tulus tanpa cacat), sekalipun tidak pernah sempurna. Alquran pasti membuka diri terhadap orang dengan kualitas prima ini. Tetapi manusia tetap manusia dengan segala keterbatasannya, ada saja sisi-sisi yang lemah yang mengganggu.

Read More »

Islam dan Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dn di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat.

Read More »

Seminar Internasional STITQI Indralaya

“Setiap orang, setiap bangsa pasti ingin kedamaian, oleh karena itu mari kita bersama – sama meyakini apa yang ada didalam al-Qur’an dan apa yang diajarkan oleh nabi kita sehingga kita dapat menyelesaikan permasalahan dan akar permasalahanya”, jelas Syekh Abul Hasan Ahmadi Shahrokhti.

Read More »

Rekaman Presentasi Hukum Islam dan Negara Mahfud MD di PPI 1, 7 Maret 2013

Dari sudut konstitusi, Cak Nur menyebut bahwa dalam al-Quran konstitusi dalam kehidupan bernegara adalah mitsaqon gholizho ميثاقا غليظا (modus vivendi). Mitsaqon gholizho pada dasarnya adalah perjanjian suci untuk melaksanakan amanah risalah dengan mengorbankan apapun juga. Mitsaqon gholizho juga terjadi antara suami dan istri saat akad nikah. Disebut begitu bisa ditelusuri

Read More »
Scroll to Top