Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u817471964/domains/iaiqi.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u817471964/domains/iaiqi.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u817471964/domains/iaiqi.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u817471964/domains/iaiqi.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u817471964/domains/iaiqi.ac.id/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/dynamic-tags/tags/post-featured-image.php on line 39

Ketua YALQI Raih Indonesian Education Award

JAKARTA (wartamerdeka.com) – Drs. H. Syamsul Bahri, HAR yang 30 tahun lebih berkiprah di dunia pendidikan raih penghargaan dari Lembaga Anugerah Prestasi Insani (Lembaga API) yang berada di bawah naungan Yayasan Anugerah Prestasi Insani (Yayasan API), Jakarta.
Adapun penghargaan yang diraih Syamsul adalah ‘Indonesian Awards of Education 2013,’ bagi para tokoh yang berkiprah di dunia pendidikan.
Syamsul menapaki karir sebagai guru, hingga 30 tahun jadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Setelah pensiun tahun 2008, diapun kembali berkiprah di dunia pendidikan, sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Ittifaqiah (YALQI), Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), yang mengelola pendidikan dari TK hingga Perguruan Tinggi.
Lembaga API menyerahkan Piala, Sertifikat Pigura dan Lencana, kepada para penerima penghargaan, yang digelar di Panti Surya Ballroom, Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Penghargaan diberikan langsung oleh Ketua Dewan Pembina Lembaga API, Prof. DR. H. B Katili, MM dan Chairman, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM, didampingi Ketua Pelaksana, Moody J. Prang, SE.
Dalam sambutannya malam itu, Chairman Lembaga API, Danny PH Siagian, SE, MBA, MM mengatakan, para peraih penghargaan layak mendapat pengakuan dan apresiasi sebagai insan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang berprestasi.
Ada 23 tokoh yang terpilih sebagai penerima penghargaan, periode Desember 2013 lalu, setelah sebelumnya terjaring 71 tokoh di awal, dan terseleksi menjadi 39 orang tahap kedua. Para tokoh ini berasal dari berbagai daerah dan berbagai bidang masing-masing.
Dari Guru, Birokrat Hingga Ketua Yayasan

Diceritakan, Syamsul Bahri, kelahiran Indralaya, tahun 1952 ini, mengawali pengabdiannya sebagai guru PNS tahun 1978 di Ogan Komering Ilir, Sumsel. Bermodalkan gelar Sarjana Muda waktu itu, dia mulai mengajar.
Seiring pemekaran Kabupaten Ogan Ilir, Syamsul masuk di jajaran birokrat Pemda Kabupaten Ogan Ilir, bidang Kesra tahun 2004. Setelah itu, penugasan ke Dinas Pedagangan dan UMKM, hingga diangkat sebagai Direktur PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Ogan Ilir, tahun 2007 sampai pensiun 2008.
Praktis, selama 30 tahun PNS, 26 tahun diantaranya bergelut di pendidikan. Namun setelah pensiun, diapun melanjutkan kiprahnya di dunia pendidikan tanpa jeda waktu.
Syamsul langsung aktif kembali ‘full time’ di Yayasan Islam Al Ittifaqiah (YALQI), Indralaya, Ogan Ilir, yang sejatinya turut dirintis sejak tahun 1969. Tak lama di posisi Bendahara, iapun langsung PAW (Pergantian Antar Waktu) jadi Ketua Yayasan sejak 2008 hingga 5 tahun terakhir ini.
Sementara yayasan ini juga membina Ponpes (Pondok Pesantren) Al Ittifaqiah dengan lembaga pendidikannya dari mulai: TK, TPQ, MI, Diniah, MTs, MA, dan Lembaga Penghafal Al Qur’an dan Tilawah. Sedangkan Perguruan Tingginya adalah: Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, Al Quran Al Ittifaqiah (STITQI).
Dalam kepemimpinannya, Syamsul mengaku menggunakan prinsip-prinsip manajemen kenabian, Nabi Muhammad SAW, seperti: azas keterbukaan; dan melakukan pendekatan tidak ada jarak, baik terhadap karyawan, guru, hingga santri.
“Sehingga jika mereka kalau menyampaikan ide atau uneg-unegnya, tidak ragu-ragu ke saya. Prinsip nabi Muhammad SAW itulah yang saya pakai,” ungkap Syamsul ketika dikonfirmasi.
Selain itu, Syamsul yang menuntaskan S-1 nya di IAIN Palembang ini, selalu mengutamakan bagaimana caranya mensejahterakan guru dan karyawan, agar bisa tenang bekerja.
Bahkan dikatakan, pihaknya juga membuka usaha-usaha lain, seperti buka warung, koperasi, hingga perkebunan, baik kelapa sawit maupun karet. Adapun perkebunan kelapa sawit mencapai 50 hektar, yang belum menghasilkan, karena baru 2,5 tahun. Sedangkan perkebunan karet, sekitar 7 hektar, masih menunggu hasilnya
Tak hanya itu. Bahkan dalam waktu dekat, akan mengelola lahan persawahan padi, dibelakang kampus yang sedang diusahakan hingga 40 hektar. Tentu, ada tim khusus yang mengurusnya.
Dikatakan, pemikiran itu timbul dengan perhitungan bahwa untuk beberapa tahun mendatang, jumlah siswa tidak sebanyak 3000-an seperti sekarang. Diperkirakan akan berkurang, sehingga pengelolaan perkebunan, menjadi alternatif income dari sumber lain, untuk jangka panjang, selain sebagai investasi.
Sementara itu, pembangunan fisik sekolah dan kampus terus berjalan, dengan dana sendiri, maupun bantuan pemerintah. Ada 4 lokasi kampus dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah, Al Quran Al Ittifaqiah (STITQI), yang memiliki sekitar 500 lebih mahasisiwa. Kendati masih ada 1 program studi, yakni Pendidikan Agama Islam, dan saat ini sedang diupayakan program studi Ekonomi Syariah.
Ditanya soal suka-duka selama ini, Syamsul mengatakan, yang agak sulit ditangani adalah dari wali-wali murid, yang anak-anaknya memang mondok. Karena banyak dari kalangan bawah, kadang-kadang pembayaran uang makan, macet. Namun masih diberikan keringanan dengan pembayaran mundur. Bahkan setiap tahun ada sekitar 10-20%-an yang macet atau sekitar 300-400-an orang.
Menjawab cara mengatasinya, Syamsul mengatakan, kadangkala dana untuk pembangunan lanjutan, dibuat menalangi perbelanjaan konsumsi di pondok. Kalau sudah masuk lagi dari para wali murid, baru lanjut pembangunan.
“Jadi sistemnya sering tambal-sulam. Karena kebutuhan makan anak-anak di pondok kitaharus tetap dijaga kontinuitasnya. Kita juga kadang tidak bisa memaksakan ke orangtuanya. Jadi ada keringanan pembayaran mundur,” bebernya.
Namun demikian, bukan tidak ada diberikan beasiswa, seperti terhadap anak-anak pejuang, anak-anak pendiri Yayasan, yang dibebaskan biaya pendidikannya. Beasiswa juga diberikan bagi para siswa berprestasi, sekitar rata-rata 40-an siswa per tahun. Juga ada diberikan beasiswa Supersemar dari Jakarta, untuk sekitar 25 orang, dimana beasiswanya per tahun.
Selain itu ada juga beasiswa dari Dinas Agama, bagi para siswa lulusan Aliyah, untuk mulai kuliah di Kairo dan Sudan. Dan hampir setiap tahun ada yang lulus program ini.
Penghargaan Yang Luar Biasa

Ditanya soal penghargaan yang diterima, Syamsul yang punya anak 1 dan isterinya juga guru ini mengatakan, penghargaan ini luar biasa dan membanggakan.
“Alhamdulillah, luar biasa. Tentu penghargaan ini membanggakan. Kita juga ada semangat baru lagi ke depan untuk selalu lebih baik lagi,”paparnya, saat ditanya wartawan, usai menerima penghargaan.
Bahkan dikatakan, ketika dirinya dikonfirmasi Panitia sebagai salah satu calon penerima penghargaan, pihaknya menelusuri kebenaran Lembaga Anugerah Prestasi Insani.
“Kita tidak pernah menduga sebelumnya ada lembaga independen yang mau memberikan penghargaan. Setelah kita check kebenarannya, sayapun akhirnya berangkat ke Jakarta,” pungkasnya.
Syamsul yang hobi sepakbola dan bulutangkis inipun berharap, pendidikan anak bangsa harus terus menerus dilakukan, untuk mempersiapkan para generasi bangsa yang ber-akhlak dan potensial.
Sementara itu, acara hiburan diisi oleh Endang S Taurina, penyanyi top tahun 80-an, bersama adiknya, Ratih Purwasih, yang juga penyanyi pop terkenal di masanya. MC dikendalikan Damas B. Mulyono. Acara ini juga bekerjasama dengan media online dan cetak Warta Merdeka Group. (DANS)

Jangan lupa di share ke sosial media :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top