Jennifer Williams: Dari Gadis Pirang Bertato, Masuk Islam Hingga Dilamar Pendukung ISIS
Mungkin sebagian dari kita tak mengenal siapa Jennifer Williams. Akan tetapi di negara Amerika Serikat, khususnya Texas, ia amat terkenal. Begitu juga dengan di Arab Saudi, dimana ia dikenal dengan tagar #blondetattooedTexasgirl, plus dengan tambahan kata muslim.
Semuanya berasal dari cuitannya pekan lalu. Jennifer yang bekerja sebagai asisten peneliti dari Pusat Kebijakan Timur Tengah bercuit di akun twitternya @Jenn_ruth. “Maaf tapi aku membaca quran untuk mempelajari kepercayaan para teroris, namun berakhir dengan memeluk agama Islam #MuslimApologies #sorrynotsorry” begitu tutur dia.
Seketika itu juga, ia yang awalnya hanya memiliki 60 followers kebanjiran pendukung. Hingga akhir jumlah ‘pengikut’-nya mencapai 5410 akun. Namun yang jadi masalah adalah sebagian adalah pendukung ISIS. Bahkan ada sebagian dari mereka mengajaknya menikah.
Melalui blognya Lawfare, ia pun membahas mulai dari cuitan, alasan ia memeluk Islam hingga ajakannya membaca alquran. Ia mengatakan, mungkin sebagian orang takkan mengetahui kalau dia sebenarnya seorang muslim.
Ia tak mengenakan hijab, rambutnya pirang dan bermata biru, selain itu ia memiliki banyak tato. Ia juga dibesarkan di wilayah Texas dan mendapat didikan Southern Baptist.
Namun ia menegaskan saat ini adalah seorang muslim. Ia bisa bahasa Arab dan memiliki gelar master Keamanan Internasional yang berfokus pada terorisme dan timur tengah. Beberapa tahun lalu, tutur dia, ia menyadari telah mempelajari, menganalisis hingga menulis tentang teori politik Islam. Selain itu menulis soal ideologi para ekstrimis seperti Osama Bin Laden. Dimana ia menggunakan Alquran sebagai pembenaran atas tindakan kacaunya.
“Tetapi saya tak pernah benar-benar membaca alquran. Ketika membacanya, tiap-tiap lembarnya benar-benar mengubah hidup saya,” ucap dia. Melalui Alquran ia menemukan iman, kepercayaan, dan nilai-nilai moral yang dicarinya sejak masa kecil. Saya menemukan hubungan langsung dengan Tuhan yang selama ini saya rasa hilang. Dan, tiga tahun lalu, saya memeluk Islam,” papar dia.
Namun agar semuanya jelas ia kembali menegaskan kalau intepretasi Islam dari orang-orang macam Alqaidah dan ISIS itu benar-benar salah. Mereka kini tak hanya menghina sebuah agama yang begitu indah, namun juga menghina agama cemerlang miliknya.
Dalam Alquran, tutur dia, ia menemukan bahwa Allah penuh kasih, mengajarkan menghargai sesama manusia dan maha dermawan. “Para jihadis menyatakan mencintai Islam, tapi kemudian meledakkan masjid dan memenggal kepala relawan kemanusiaan. Sebuah rencana yang bagus, kawan-kawan,” tutur dia mencibir.
Usai bercuit, ia menemukan sebagian kaum muslim mengekspresikan kebahagiaan dan menyambutnya. Ia mengaku sangat senang dengan ekspresi saudara-saudaranya itu.
Hingga kemudian ada mereka yang menghina, mulai dari habis dicuci otak, ISIS sebenarnya ciptaan CIA hingga menganggapnya ikut serta mendukung sunat perempuan. Namun yang ia tak bisa terima adalah sebagian pendukungnya adalah mereka yang memiliki latar belakang mendukung ISIS. “Kemudian muncullah mereka, pria dengan pakaian tradisional Saudi, dengan SUV megah atau mobil sport dengan harga gila-gilaan. Sebagian ingin berbicara secara privat dan ada yang blak-blakan melamarnya”.
Namun lebih dari itu, tutur dia, ada satu hal yang luar biasa dari cuitannya. Dimana, cuitan menjadi seorang muslim seakan-akan mengguncang Amerika Serikat dan kaum muslim di negara lain.
Kalangan non muslim mungkin tak sadar begitu banyak kebencian dan kejahatan harus diterima muslim. Dimana jiwa-jiwa yang terluka itu harus membela diri demi keyakinan mereka tiap harinya. Sehingga tak heran, menjadi seperti sebuah siraman rohani ketika mendengar seseorang berbicara positif tentang Islam.
Namun pada saat yang sama, tindakan ISIS dan pengikut mereka juga sebenarnya yang memprovokasi banyak kalangan terhadap kaum muslim. Ia pun sama sekali tak ingin agar ceritanya memeluk Islam digunakan untuk menarik minat orang masuk ke ideologi teroris yang buruk.
Ia pun berpesan kepada seluruh pengikutnya yang kini berjumlah ribuan. “Saya @jenn_ruth, kecuali anda seorang teroris, cobalah membaca Alquran daripada (melihat) twitter. Itu mengubah hidup saya jadi lebih baik. Mungkin anda bisa juga merasakannya jika anda meluangkan waktu untuk mencoba mengerti apa yang ditulis di dalamnya”.
Dari REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, Sabtu, 04 Oktober 2014, 07:42 WIB