Seminar Nasional Oleh Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo, M.Pd.

iaiqi.ac.id_Indralaya; Institut Agama Islam Al-Quran Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya Ogan Ilir (OI) berencana mengupgrade lembaga pendidikan ke tingkat universitas.

Mengusung hal itu, pihaknya menyelenggarakan seminar nasional. Mengambil tema peluang dan tantangan menuju universitas berbasis Al-Quran. Berlangsung di ruang pertemuan lantai 3 IAIQI Indralaya. Kamis (16/12).

Rektor IAIQI Indralaya, Dr. Hj. Muyasaroh menyampaikan pengisi materi dalam hal ini mengundang guru besar UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo, M.Pd. “Pak imam ini adalah seorang Alim ulama, ilmuan pakar pendidikan dan sudah datang kesini untuk ketiga kalinya. IAIQI terbentuk setelah 21 tahun dan punya mimpi menjadi universtias nantinya, saat ini IAIQI baru 6 prodi, dengan 48 dosen dan 1600 mahasiswa,” ujarnya.

Prof. Dr. KH. Imam Suprayogo, M.Pd menyampaikan peluang itu tidak terbatas dan tantangan itu tidak ada. “Kenapa belum jadi universitas adalah karena belum mengajukan surat Kemendikbud. Disini sudah lebih untuk menjadi universitas. Apalagi lihat gedungnya besar dan jumlah mahasiswanya sudah seperti universitas. Maka hukumnya wajib menjadi universitas,” terangnya.

Ia menyarankan, selain itu juga perlu perumahan dinas yang representatif. Supaya dosen harus bertempat tinggal di lingkungan universitas. Lebih bak lagi ada perumahan untuk pensiunan. “Saran saya agar kampus menjadi indah, jangan boleh manusia dengan sifat tercela hidup di kampus ini,” tandasnya. Sifat buruk manusia itu harus dirubah, jika ada harus diusir. Makna dari arti manusia itu sering dikaitkan dengan sifat dzolim, jahil, mengeluh, berbohong, ragu-ragu dan sebagainya.

“Maka dari itu, isilah lingkungan kampus dengan para mukmin, iyalah pengikut nabi Muhammad SAW. Jadi, dari umat manusia menjadi umat nabi Muhammad yang semula bersifat hawa nafsu menjadi sidik, amanah, tabligh dan fatonah.

Jika para penghuni kampus semua bersifat kerasulan. Semua bisa beres, membuat hidup menjadi damai dan enak. Karena tidak ada tipu menipu, bohong membohong ataupun ragu-ragu. “Tidak ada cara lain kecuali dengan sholat. Jadi sholat aja sebetulnya yang yang menjadikan hati kita baik itu sholat,” tukasnya. Tetapi tidak sembarang sholat, kecuali orang yang khusyuk. (Andika)

Jangan lupa di share ke sosial media :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top