Palembang, 6 Agustus 2025 — Tiga penulis. Tiga hari. Satu panggung. Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan kembali menghidupkan semangat literasi dengan menggelar seminar bertajuk “Bersama Tiga Penulis dalam Tiga Hari”, sebuah rangkaian bedah buku yang dikemas dengan semangat dialogis dan reflektif.
Bertempat di aula utama Dinas Perpustakaan Sumsel, seminar ini tidak hanya menjadi ajang promosi karya, tetapi juga ruang intelektual yang mempertemukan penulis dan pembaca dalam satu frekuensi wacana. Selama tiga hari berturut-turut, audiens diajak menyelami pemikiran para penulis melalui sesi bedah, tanya jawab, dan diskusi kritis.
Dua staf Humas Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya — Ustadz Maulani, S.Pd., dan Ustadz Muhammad Sururi — turut hadir dan aktif mengikuti jalannya kegiatan. Keterlibatan mereka menjadi representasi partisipasi kampus dalam pergerakan literasi publik di Sumatera Selatan.
“Bukan hanya membedah isi buku, tapi juga menyingkap cara berpikir di baliknya,” ungkap Maulani usai sesi hari kedua. Sementara itu, Sururi menambahkan bahwa forum semacam ini memperkaya perspektif, terutama bagi pegiat informasi dan komunikasi di lingkungan kampus.
Dengan menghadirkan beragam tema mulai dari sastra, pendidikan, hingga refleksi sosial, acara ini menjadi ruang bertemunya kata, makna, dan pengalaman. Seminar bedah buku ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan titik temu antara dunia tulisan dan denyut pembacanya.
Sumsel berbicara. Bukan hanya lewat berita, tetapi juga lewat buku dan ruang-ruang literasi seperti ini.