Silaturahmi dan Sosialisasi SINDI: KANWIL Kemenag Sumsel Kunjungi IAIQI Indralaya Bahas Mahasiswa Asing hingga Transformasi Digital Keimigrasian

Indralaya, 6 Agustus 2025 — Kampus Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya siang itu tampak lebih dinamis dari biasanya. Sebuah kunjungan penting datang dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan. Tak sekadar silaturahmi, agenda ini membawa misi penting: sosialisasi aplikasi Sistem Informasi Dokumen Internasional (SINDI) serta diskusi intensif mengenai tata kelola mahasiswa asing di lingkungan IAIQI Indralaya.

Rombongan dari KANWIL KEMENAG SUMSEL dipimpin oleh Jamaluddin Subkhi, S.H.I., bersama Ade Brajamusti, S.H., Hendra, S.E., dan Kasi Kankemenag Kabupaten Ogan Ilir, Hasdi. Mereka disambut langsung oleh Rektor IAIQI Indralaya, Dr. Hj. Muyassaroh, M.Pd.I., didampingi oleh Wakil Rektor III, Dr. Zaimuddin, M.S.I., serta Ustadz Muhammad Halim Munandar, M.Pd., selaku penanggung jawab International Office kampus.

Pertemuan berlangsung dalam suasana hangat namun produktif. Aplikasi SINDI menjadi pokok bahasan utama, sebuah platform yang digagas Kementerian Agama untuk mempermudah manajemen dokumen mahasiswa asing di institusi pendidikan keagamaan. Dalam paparannya, tim Kanwil menekankan pentingnya integrasi sistem digital demi memastikan akurasi data, kepatuhan regulasi, dan transparansi pengelolaan izin tinggal mahasiswa asing.

IAIQI Indralaya sendiri tercatat sebagai salah satu kampus yang aktif menerima mahasiswa asing, khususnya dari kawasan Afrika Barat. Diskusi pun mengalir membahas tantangan, prosedur birokrasi, hingga peran kampus dalam mendampingi proses keimigrasian secara legal dan berkelanjutan.

“IAIQI selalu berkomitmen menjaga standar tata kelola mahasiswa asing dengan pendekatan profesional dan berbasis regulasi,” ujar Halim Munandar dalam diskusi.

Rektor Muyassaroh menyambut baik kunjungan ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi institusional, terutama dalam mengantisipasi dinamika globalisasi pendidikan Islam. “Mahasiswa asing bukan hanya tamu, mereka adalah duta,” tandasnya.

Kunjungan ini ditutup dengan harapan besar: agar IAIQI terus menjadi pelopor kampus berbasis Qurani yang inklusif secara global, serta mitra strategis Kemenag dalam pengembangan layanan digital pendidikan Islam internasional.

Jangan lupa di share ke sosial media :

Scroll to Top