Masjid Agung An-Nur Jadi Ruang Inspirasi Generasi Muda Muslim
Indralaya, 25 Agustus 2025 — Lantunan doa dan gema shalawat mengiringi dimulainya Kajian Pemuda Ogan Ilir ke-III di Masjid Agung An-Nur, kompleks Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir. Ratusan pemuda tampak memenuhi ruang utama masjid, menyimak dengan khidmat pemaparan dari narasumber utama, Dr. Zaimuddin, M.Si., Al-Hafidz, Wakil Rektor III Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya.
Dengan tema “Hijrah, Ngaji, dan Mengabdi: Jalan Pemuda Muslim Membangun Indonesia”, kajian ini tidak sekadar memberi tausiyah, tetapi juga membuka ruang inspirasi bagi generasi muda untuk meneguhkan jati diri.
Dalam ceramahnya, Dr. Zaimuddin menekankan bahwa hijrah bagi pemuda bukan hanya soal berpindah tempat, melainkan transformasi diri menuju pribadi yang lebih baik. “Hijrah itu soal keberanian meninggalkan kebiasaan buruk, lalu menggantinya dengan amal yang lebih bermanfaat,” ujarnya.
Ngaji, lanjutnya, menjadi bekal utama agar pemuda tidak kehilangan arah di tengah derasnya arus informasi. “Ilmu agama adalah cahaya. Pemuda yang ngaji, insya Allah tidak mudah goyah oleh godaan zaman,” tambahnya.
Sementara itu, pengabdian dipandang sebagai puncak dari perjalanan spiritual seorang pemuda. Mengabdi pada masyarakat dan bangsa, kata Zaimuddin, merupakan bentuk nyata keimanan sekaligus kontribusi untuk Indonesia yang lebih maju dan berakhlak mulia.
Kajian ini menjadi ruang bertemunya semangat hijrah, tradisi keilmuan, dan panggilan pengabdian. Para peserta, yang mayoritas pelajar dan mahasiswa, pulang dengan wajah berbinar — membawa pesan bahwa masa depan bangsa bertumpu pada keteguhan iman dan aksi nyata generasi mudanya.
Masjid Agung An-Nur sore itu bukan hanya tempat ibadah, melainkan juga pusat lahirnya energi baru: energi pemuda muslim yang siap hijrah, ngaji, dan mengabdi.
