Langkah Strategis Menuju Mercusuar Pendidikan Qur’ani di Sumatera Selatan

Dari Institut Menuju Universitas: IAIQI Jalani Asesmen Lapangan Alih Bentuk Jadi UQI Indralaya

Indralaya, 19 September 2025 — Hari itu, udara di Kampus Pusat Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya dipenuhi rasa haru sekaligus optimisme. Setelah lebih dari tiga dekade berkiprah sebagai perguruan tinggi yang lahir dari rahim pesantren, IAIQI kini menapaki babak baru: bertransformasi menjadi Universitas Al-Qur’an Ittifaqiah (UQI) Indralaya.

Proses penting itu ditandai dengan asesmen lapangan oleh tim asesor Kementerian Agama Republik Indonesia. Asesmen ini merupakan tahap krusial dalam prosedur alih bentuk perguruan tinggi, di mana kesiapan kampus dilihat dari berbagai sisi: akademik, kelembagaan, hingga dukungan sosial.

Tim asesor yang hadir dipimpin oleh Prof. Dr. Arskal Salim GP, M.Ag., Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, didampingi Dr. Asroi, M.Pd., Wahyu Lesatri, M.Ag dan Miftah Fudin, S.Si.. Kehadiran mereka menjadi penanda seriusnya upaya transformasi ini. Dalam sambutannya, Prof. Arskal menekankan bahwa alih bentuk bukan sekadar perubahan nama, melainkan peningkatan kualitas dan tanggung jawab akademik.

Sebelum asesmen dimulai, Ketua Pembina Yayasan Islam Al-Ittifaqiah, Drs. K.H. Mudrik Qorie, M.A., memberikan sambutan yang penuh semangat. Ia mengingatkan bahwa perjalanan panjang Ittifaqiah sejak masa pesantren hingga kini adalah bukti nyata bagaimana lembaga pendidikan Islam bisa berkembang pesat jika dijalankan dengan visi, komitmen, dan kesungguhan. “Alih bentuk ini adalah tonggak sejarah baru. UQI harus mampu menjadi universitas yang tidak hanya menjaga nilai Qur’ani, tetapi juga melahirkan inovasi bagi umat dan bangsa,” ujar Kiai Mudrik.

Sesi asesmen berlangsung padat. Tim meninjau kurikulum yang disusun berbasis integrasi keilmuan Qur’ani dan keilmuan modern. Mereka juga melihat profil dosen, mulai dari kualifikasi akademik hingga produktivitas riset, serta memeriksa kelengkapan fasilitas kampus seperti perpustakaan, laboratorium, hingga layanan mahasiswa. Tata kelola kelembagaan pun menjadi sorotan: bagaimana kampus dikelola secara transparan, akuntabel, dan profesional.

Rektor IAIQI, Dr. Hj. Muyassaroh, M.Pd.I., tampil dengan penuh keyakinan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa alih bentuk menjadi universitas adalah cita-cita besar sivitas akademika sejak lama. “Semoga UQI menjadi pusat pendidikan Qur’ani yang unggul, terbuka, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Kami ingin membuktikan bahwa nilai-nilai Qur’ani tidak pernah bertentangan dengan kemajuan, justru menjadi fondasi untuk melangkah lebih jauh,” ujarnya.

Dukungan terhadap alih bentuk ini datang dari berbagai pihak. Sivitas akademika dan mahasiswa menyambutnya sebagai kesempatan memperluas program studi dan membuka akses yang lebih besar bagi calon mahasiswa di seluruh Indonesia, bahkan mancanegara. Para alumni melihatnya sebagai kebanggaan, sekaligus peluang memperkuat jejaring profesional. Sementara pemerintah daerah menilai UQI sebagai aset penting yang bisa melahirkan generasi Qur’ani berdaya saing global, tanpa meninggalkan akar budaya lokal.

Lebih dari itu, masyarakat sekitar pun menunjukkan antusiasme. Bagi mereka, UQI bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan simbol kebanggaan daerah yang mampu menempatkan Indralaya sebagai pusat pendidikan Islam Qur’ani di Sumatera Selatan.

Transformasi ini juga diharapkan memberi dampak luas: peningkatan kualitas penelitian, pengabdian masyarakat yang lebih inovatif, serta lahirnya kolaborasi dengan perguruan tinggi lain, baik dalam maupun luar negeri. Dengan status universitas, UQI akan memiliki keleluasaan membuka fakultas-fakultas baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman — mulai dari sains dan teknologi, ekonomi syariah, hingga ilmu sosial dan humaniora.

Pada akhirnya, asesmen lapangan ini bukan hanya soal memenuhi syarat administratif. Ia menjadi momentum refleksi: sejauh mana IAIQI telah memberi manfaat, dan sejauh mana UQI kelak bisa memperluas manfaat itu.

Dengan doa, kerja keras, dan dukungan semua pihak — dari yayasan, dosen, mahasiswa, alumni, pemerintah, hingga masyarakat — harapan besar itu semakin dekat. Dari Institut menuju Universitas, dari cita-cita menuju kenyataan: UQI Indralaya siap berdiri sebagai mercusuar ilmu dan nilai Qur’ani untuk Sumatera Selatan dan Indonesia.

Jangan lupa di share ke sosial media :

Scroll to Top