Palembang, 8 November 2025. Suasana Hotel Emilia Palembang pagi itu terasa berbeda. Deretan akademisi dari berbagai perguruan tinggi keagamaan Islam swasta (PTKIS) di Sumatera Selatan tampak memenuhi ruang seminar dengan penuh antusiasme. Di antara peserta, hadir pula sepuluh dosen Institut Agama Islam Al-Qur’an Al-Ittifaqiah (IAIQI) Indralaya, yang ikut ambil bagian dalam kegiatan Seminar Tata Kelola PTKIS: Profesionalisme, Akuntabilitas, dan Mutu Terjamin.
Kegiatan yang digagas untuk memperkuat tata kelola kelembagaan ini menghadirkan dua narasumber utama dengan tema yang menggugah dan relevan dengan tantangan zaman. Pembicara pertama, Drs. H. Muhammad Iqbal Romzi, anggota DPR RI, membuka sesi dengan paparan bertajuk “Implementasi Good University Governance di PTKIS: Tantangan dan Solusi Praktis.” Dalam penyampaiannya, Iqbal menekankan bahwa perguruan tinggi keagamaan harus menyeimbangkan nilai-nilai spiritual dengan tata kelola modern yang transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil.
“Good governance di kampus Islam bukan hanya soal sistem, tetapi tentang budaya kerja yang jujur, kolaboratif, dan berintegritas,” ujarnya di hadapan peserta seminar.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Arif Rahman, M.Pd.I, yang mengangkat tema “Digitalisasi dan Inovasi Pengelolaan PTKIS Menuju Mutu Berkelanjutan.” Arif menyoroti pentingnya adopsi teknologi digital dalam pengelolaan kampus, mulai dari administrasi akademik hingga sistem mutu internal. Menurutnya, era digital menuntut perguruan tinggi untuk adaptif, inovatif, dan responsif terhadap dinamika pendidikan global.
“Mutu bukan lagi hasil akhir, tapi proses berkelanjutan yang harus didukung oleh sistem digital dan komitmen seluruh civitas akademika,” tuturnya.
Kehadiran para dosen IAIQI Indralaya dalam seminar ini mencerminkan komitmen institusi terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan tata kelola kampus yang berstandar nasional. Melalui forum semacam ini, IAIQI terus memperkuat langkah menuju kampus Qurani yang profesional, akuntabel, dan siap bertransformasi di era digital.
Seminar ditutup dengan sesi tanya jawab yang hangat, memperlihatkan semangat peserta untuk tidak hanya memahami konsep, tetapi juga menerapkan praktik tata kelola yang baik di lingkungan masing-masing. Palembang sore itu menjadi saksi — bahwa profesionalisme dan mutu pendidikan Islam sedang bergerak ke arah yang semakin menjanjikan.







